Sel selaput penyusun umbi bawang bombay (
Allium cepa). Tampak dinding sel dan inti sel (berupa noktah di dalam setiap 'ruang'). Perbesaran 400 kali.
Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti
biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Oleh karena itu, sel dapat berfungsi secara
autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi.
Semua
organisme selular terbagi ke dalam dua golongan besar berdasarkan arsitektur basal dari selnya, yaitu organisme
prokariota dan organisme
eukariota.
[1]
Organisme prokariota tidak memiliki
inti sel dan mempunyai organisasi internal sel yang relatif lebih sederhana. Prokariota terbagi menjadi dua kelompok yang besar:
eubakteria yang meliputi hampir seluruh jenis
bakteri, dan
archaea, kelompok prokariota yang sangat mirip dengan bakteri dan berkembang-biak di lingkungan yang ekstrem seperti sumber air panas yang bersifat asam atau air yang mengandung kadar garam yang sangat tinggi.
Genom prokariota terdiri dari
kromosom tunggal yang melingkar, tanpa organisasi
DNA.
Organisme eukariota memiliki organisasi intraselular yang jauh lebih kompleks, antara lain dengan membran internal,
organel yang memiliki membran tersendiri seperti
inti sel dan
sitoskeleton yang sangat terstruktur. Sel eukariota memiliki beberapa kromosom linear di dalam
nuklei, di dalamnya terdapat sederet
molekul DNA yang sangat panjang yang terbagi dalam paket-paket yang dipisahkan oleh
histon dan
protein yang lain.
Jika panjang DNA diberi notasi C dan jumlah kromosom dalam genom diberi notasi n, maka notasi 2nC menunjukkan genom sel
diploid, 1nC menunjukkan genom sel
haploid, 3nC menunjukkan genom sel
triploid, 4nC menunjukkan genom sel
tetraploid. Pada
manusia, C = 3,5 × 10
-12 g, dengan n = 23, sehingga genom manusia dirumuskan menjadi 2 x 23 x 3,5 × 10
-12, karena sel eukariota manusia memiliki genom diploid.
Sejenis sel
diploid yaitu
sel nutfah dapat terdiferensiasi menjadi
sel gamet haploid.
Genom sel gamet pada manusia memiliki 23 kromosom, 22 diantaranya merupakan
otosom, sisanya merupakan kromosom genital. Pada
oosit, kromosom genital senantiasa memiliki notasi X, sedangkan pada
spermatosit, kromosom dapat berupa X maupun Y. Setelah terjadi
fertilisasi antara kedua sel gamet yang berbeda kromosom genitalnya, terbentuklah sebuah
zigot diploid. Notasi genom yang digunakan untuk zigot adalah 46,XX atau 46,XY.
Pada umumnya
sel somatik merupakan sel diploid, namun terdapat beberapa perkecualian, antara lain:
sel darah merah dan
keratinosit memiliki genom
nuliploid. Hepatosit bergenom
tetraploid 4nC, sedang
megakariosit pada
sumsum tulang belakang memiliki genom poliploid hingga 8nC, 16nC atau 32nC dan dapat melakukan proliferasi hingga menghasilkan ribuan sel nuliploid. Banyaknya
ploidi pada sel terjadi sebagai akibat dari
replikasi DNA yang tidak disertai pembelahan sel, yang lazim disebut sebagai
endomit